Selasa, 15 Maret 2011

Londa

Londa adalah kuburan yang berupa gua alam. Gua ini memiliki kedalaman sekitar 1000 meter, gelap, di beberapa tempat naik turun cukup terjal, dan sebagian hanya memiliki ketinggian sekitar 1 meter sehingga orang harus membungkuk melewatinya. Di dalam gua terdapat ratusan tengkorak dan ribuan tulang belulang yang sebagian sudah berumur ratusan tahun. Banyak juga peti-peti mati yang masih baru. Udara di dalam gua terasa sejuk, tidak pengap ataupun berbau meskipun di dalam gua terdapat banyak mayat. Untuk menuju Tana Toraja dari Jakarta, anda dapat menggunakan pesawat terbang menuju Makassar sekitar 2 jam penerbangan. Sesampainya di Bandara Sultan Hasanuddin.
Makassar, anda dapat melanjutkan perjalanan menuju Tana Toraja. Jika mengunakan pesawat udara dari Makassar menuju Bandara Pongtiku di Toraja, hanya membutuhkan waktu 40 menit penerbangan. Itupun, penerbangan menuju Toraja hanya dijadwalkan 2 kali dalam seminggu. Namun jika menggunakan jalur darat, anda dapat menggunakan bus umum dari kota Makassar menuju Makalele, pusat kota Tana Toraja. Perjalanan dari kota Makassar menuju Makalele membutuhkan waktu lebih kurang 8 jam perjalanan melintasi jalur berbukit.
Kunjungan kita di Tana Toraja kali ini yakni Goa Londa. Londa merupakan goa alam yang dijadikan tempat pemakaman para leluhur Tana Toraja. Goa ini terletak di desa Sandan Uai, kecamatan Sanggalangi, sekitar 7 kilometer dari pusat kota Makalele, Toraja. Untuk lebih mempermudah perjalanan menuju Goa Londa, anda dapat menggunakan jasa dari beberapa biro perjalanan yang tersedia di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Sekitar 30 menit perjalanan mengunakan angkutan umum atau mobil sewaan dari kota Makalele, tibalah anda di Goa Londa. Di Tana Toraja, Goa Londa dianggap sebagai tempat yang dikeramatkan. Meskipun demikian, siapa saja termasuk anda dapat berkunjung ke goa ini. Namun sebelum menelusuri Goa Londa lebih jauh lagi, anda diwajibkan untuk menjalankan beberapa aturan adat yang berlaku di tempat ini. Aturan terpenting yang harus dipatuhi yakni anda tidak diperkenankan untuk memindahkan ataupun mengambil tulang manusia meskipun tulang itu tampak berserakan di sudut goa. Jika berkenan, anda dapat membawa sesaji seperti sirih, pinang, serta aneka bunga sebagai permohonan ijin kepada leluhur.
Sebelum masuk ke dalam mulut goa, anda dapat melihat beberapa buah Tau-tau yang diletakkan berderet di puncak Goa Londa. Dalam bahasa Tana Toraja, Tau-tau diartikan sebagai patung dari jenasah yang dimakamkan di dalam Londa. Konon, Tau-tau awalnya hanya dibuat untuk menentukan jenis kelamin mendiang. Jika yang meninggal kaum perempuan Toraja, Tau-tau dibuat sedemikian rupa mirip seorang wanita dan dilengkapi dengan baju wanita khas Toraja.
Jika yang meninggal lelaki, patung Tau-tau dilengkapi dengan pakaian lelaki adat Toraja. Namun kini, Tau-tau dibuat sedemikian rupa hingga terlihat mirip dengan wajah mendiang. Seringkali, di Tau-tau itu juga disertakan harta benda kesayangan dari jenasah yang dimakamkan di Londa. Untuk melihat daya tarik dari Londa lebih dekat lagi, anda dapat menelusuri goa yang panjangnya mencapai seribu meter ini dengan berjalan kaki.
Sebelum menelusuri goa ini, anda dapat membeli tiket di loket masuk Goa Londa. Untuk mempermudah langkah anda selama berada di dalam goa, disarankan untuk membawa lampu penerangan, seperti senter. Jika tidak, anda dapat menggunakan lampu berbahan bakar minyak tanah atau petromak yang disewakan dengan harga berkisar 20 ribu rupiah per unit.
Tidak terlalu jauh dari pintu masuk Goa Londa, anda dapat menjumpai beberapa erong. Erong merupakan peti mati khas Toraja yang tertanam di dinding goa. Hingga kini, di dalam erong itu juga masih tersimpan tulang dari jenasah yang konon telah meninggal ratusan tahun lalu. Di dinding goa yang tersusun dari batu kapur itu terdapat beberapa buah erong. Tinggi dari setiap erong yang tertanam di dinding Goa Londa tidaklah sama. Semakin tinggi derajat atau status sosial dari sang mendiang, semakin tinggi pula posisi peletakan peti matinya.
Ketika berada di dalam goa, anda dapat menjumpai puluhan tengkorak dari kepala manusia yang terlihat berserakan di setiap sudut goa. Bagi anda yang belum pernah melihat kondisi Goa Londa, suasana di goa ini terasa cukup mencekam. Namun bagi anda yang gemar berpetualang, suasana mencekam itu justru dijadikan ciri khas tersendiri dari Goa Londa. Anda tertarik untuk mengetahui jenasah siapa saja yang dimakamkan di Goa Londa? Para pemandu wisata Goa Londa siap membantu anda.
Dalam waktu tertentu, masyarakat Tana Toraja datang ke Goa Londa untuk ziarah ke makam para leluhur mereka. Ketika berada di dalam goa, mereka tak hanya berdoa, melainkan juga mempersembahkan sesaji, seperti sirih, pinang, serta aneka bunga. Seringkali, mereka membawa sesaji yang diyakini sebagai kesukaan dari sang mendiang, seperti rokok, sepiring makanan, serta sebotol air putih.
*Berbagai Sumber*

Tidak ada komentar: