Selasa, 13 Juli 2010

Ma' Badong

he...e.....e....he.....oh......o.....o....o.....ho.........
Sepintas jika kita mendengar suara orang ma'badong kata yang paling dominan terdengar adalah seperti tersebut diatas. Tapi jika kita teliti dengan seksama ternyata didalam bunyi He....e....e....he.....oh...........o.....o...ho....... tersebut terdapat sebuah syair dengan kalimat-kalimat yang punya arti yang sangat dalam.
Penasaran ada apa dengan ma'badong ? baca selanjutnya.................

Ma'badong adalah sebuah tarian kedukaan yang ada di Tana Toraja dan dilakukan secara berkelompok oleh kaum laki-laki namun bagi kaum wanita bisa juga terlibat didalamnya. Para penari membentuk sebuah lingkaran dan saling mengaitkan jari kelingking sambil melantukan syair dan nyanyian ratapan disertai gerakan tangan dan langkah kaki yang disesuaikan dengan irama lagu. Biasanya pa'badong dilakukan selama berjam-jam bahkan semalam suntuk.

Lagu dilantunkan oleh si penari ini tidak menggunakan Not. Syair dan lagu berisikan semacam catatan sejarah tentang keluhuran budi dan kebesaran jasa tokoh yang telah meninggal dunia tersebut. Lagu atau syair tersebut disebut "BATING" . Bating ini di suarakan oleh Indo' badong yang mana indo' badong tersebut bertugas untuk mengatur setiap syair yg dilantunkan dan bentuk iramanya. "Umbamira sang tondokna, tomai sang banuanna ,sang to’doan tarampakna. Ke’de’ko ta tannun bating, tana pana’ta’ rio-rio Rio-rio memtarampak, bating messa’ de banua
Mariokan kami, makarorrong silelekan, rammangkan massolanasang, sukkunkan angge mairi'."
Diatas adalah salah satu syair awal dari bating yang akan dilantukan pada acara tarian ma'badong  tersebut. Awalnya tarian ma'badong hanya dapat dilakukan bagi orang meninggal yang pestanya diatas tiga hari atau bagi kaum bangsawan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

syalom..... saya mw tanya ttg ma'badong... apakah ada kegunaan dari badong... krn saya lg nyusun skripsi ttg ma'badong. mohon bantuannya...